Minggu, April 10, 2016

Sarinah, 10 April 2016



Jadi, ceritanya hari ini saya diajak selfie bersama dengan guru bahasa isyarat saya. Seperti biasa, setelah jaga stand Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) di kawasan car free day Bundaran HI dan mengajak makhluk-makhluk CFD—dari adik-adik lucu yang sedang jogging, kakak-kakak cantik, sampai mas-mas athletis untuk belajar bahasa isyarat, kami dan teman-teman Tuli memiliki "ritual" untuk makan siang bersama di Sarinah. 

*** 
Setelah kemarin saya telah melewati ujian bahasa isyarat tingkat 1 dan malamnya di-invite Phieter untuk masuk grup whatsapp yang isinya sebagian besar Tuli-untuk (setidaknya) rutin mensosialisasikan Bisindo di car free day Bundaran HI, saya semakin sadar bahwa ternyata jalan hidup ini bukan semata kebetulan. Setiap kepingan momen pada dasarnya seperti serpihan puzzle yang saling mengisi dan menjawab pertanyaan. 

Terlalu banyak hal yang kita pertanyakan dan belum tahu apa jawabannya sampai kemudian terjawab sendiri suatu saat. Pada akhirnya, saya belajar bahwa waktu tidak akan menyembuhkan luka, akan tetapi waktu akan menjawab segala tanya.

Mungkin ada hal yang menurut banyak orang hanyalah hal yang sangat amat sepele, namun justru hal itulah yang membuat saya pada akhirnya terjun ke dunia Tuli untuk belajar bahasa isyarat, agar dapat menjadi jembatan bagi kaum Tuli untuk mengakses informasi dari dunia dengar. Kapan-kapan saya akan berbagi cerita tentang itu :)

Saya bersyukur sekali di awal tahun bisa mengenal mereka, setidaknya sampai detik ini.. :')


Salam damai,
Cintra

2 komentar:

  1. sukses terus ciiin bisindo nyaa ;))

    kayaknya kemungkinan minggu depan aku bisa mampir ke car free day deh ketemu cintra :3

    BalasHapus

Any comments?