Angin membawa raga ini menuju suatu pintu
Bukan untuk mengadu
Tapi untuk bertemu
Peluh dan gerimis sore
Entah mengapa kian ramai
Polusi ibukota merongrong ingin diperhatikan sejenak
Bagai memperlambat langkah-langkah setapak
Menyusuri trotoar, melompati genangan air
Entah mengapa, beku ini tak jua mencair
Seteguk air mineral membasahi kerongkongan
Menenangkan cinta yang letih akan kebohongan
Beberapa pasang mata menatapku sekejap
Sadarkan aku bahwa ini bukanlah cahaya di dalam gelap!
Kau hadir
Mungkin sudah takdir
Hari itu
Aku melirik parasmu
Di keramaian yang penat
Mungkin kau bagai hantu
Namun kutatap kau lekat
Sebelum akhirnya aku lalu
Walau langkah terasa berat
Walau langkah terasa berat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?