Aku merindumu seperti butiran pasir di gurun Sahara
Tak terhitung banyaknya dan tak akan pernah berkurang digerus musim
Aku menantimu seperti tanah kering yang berharap hujan saat kemarau panjang tiba
Tak tahu kapan kemarau itu akan berakhir dan pasrah menerima panas, juga terik yang semakin hebat tiap hari
Aku ingin melihatmu dari dekat jikalau kesempatan itu datang
Aku ingin memelukmu erat, seperti eratnya tiap halaman buku yang mengapit mawar putih pemberianmu tempo hari itu hingga mengering
Dan jika rindu ini tak dapat disembuhkan, aku tidak mengerti bagaimana cara memusnahkannya
Rinduku seperti butiran pasir di gurun Sahara
Selalu ada dan tak pernah bisa dihitung jumlahnya
Aku pun tak tahu jumlahnya
Kau..
Apakah ada sedikit rindu di dasar hatimu?
Di dadamu?
Di tenggorokanmu?
Di ubun-ubunmu?
Atau..
Adakah rindu di tiap helai rambutmu?
Jika kau tak dapat menebus kerinduanku ini, pada siapa kelak aku akan melelangnya?
Jakarta, 11 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?