Pages
Beranda
Tentang
Sabtu, Mei 17, 2014
Rihat
Kau sesap setitik darah.
Melewati celah sekuntum akasia.
Kau sulap sedetik amarah.
Menjadi sebuah senyum bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?