Satu bulan lebih saya nggak nulis apa-apa di blog. Sampai rasanya nggak tau lagi mau memulai tulisan dengan sapaan apa. Bahkan nggak tahu harus memulai topik tulisan dari mana.
Sebulan lebih ini ada banyak hal yang membuat saya nggak bisa update blog sering-sering. You know, "Tugas Kampus" tries to kill me. Saya rasa, saya nggak perlu sebut satu-satu di sini. Ya, as usual yang namanya tugas numpuk itu suka bikin mahasiswa begadang. Mimpi buruk!
Oya, satu lagi yang mungkin kalian belum tahu, sekarang saya sudah ngajar lagi di sebuah bimbel yang tergolong sudah punya nama dan cabang-cabang di Indonesia. Awalnya sih karena datang tawaran dan kebetulan saya bersedia. Sempat ragu juga sih menerima tawaran ngajar, karena pengalaman yang lalu, waktu ngajar privat itu rasanya capek dan kewalahan ngejar deadline-deadline tugas. Mungkin karena kalau privat itu kita harus datang ke rumah siswa jadi ya capek di perjalanan.
Alasan saya (akhirnya) terima tawaran ngajar bimbel ini sih simple, karena "kesempatan tidak datang dua kali". Selagi muda dan dapat kesempatan, kenapa nggak? Toh juga kalau di tempat bimbel waktunya fleksibel mengikuti waktu kuliah kita. Beruntungnya, saya diterima di sana. Bisa dibilang sih waktu ngelamar ke bimbel ini sama sekali nothing to lose. Sama sekali nggak ada motivasi finansial.
Dan benar saja, ada sensasi yang lebih unik ketika kita ngajar klasikal. It was like you have a new color in your crayon box. Lebih bisa kenal orang banyak dan menyelami berbagai karakter. Sejauh ini saya senang :D
Setelah beberapa paragraf cerita good news, sekarang saya mau cerita bad news. Jadi ceritanya, dari Kamis kemarin saya tepar banget. Dari mulai bangun tidur sampai mau mulai kuliah rasanya tuh mager (re: males gerak) saking capeknya habis begadang malam harinya. Rabu malamnya saya habis ngebut ppt kimia organik dari jam 18.00-23.45. *deadliner! Kemudian disusul dengan laporan praktikum. Untungnya mata kuliah Kamis pagi nggak ada, karena dibatalkan mendadak sama dosennya. Ada waktu istirahat seenggaknya.
Kamis itu saya masuk kuliah jam 12.45, ada praktikum di laboraturium kimia fisik. Berangkat dari rumah jam 11.00 dan sesampainya di kampus masih ada spare time untuk mengerjakan pernik-pernik kampus. Waktu itu rasanya ngantuk banget sampai saya akhirnya memutuskan untuk beli kopi dingin untuk refresh mata.
Experiment begins!
Kebetulan hari itu kelompok saya kedapatan judul experiment yang absurd. Maksudnya, sering gagal dan lama selesainya. Hampir lima jam berdiri untuk uji coba larutan ini itu sampai didapat hasil yang dimau. Yep, saat itu saya pusing dan merasa nggak enak di tenggorokan. Semacam mau flu. But, I keep myself sturdy. Sampai di saat-saat terakhir eksperimen saya duduk dan merasa nggak kuat untuk meneruskan percobaan itu.
Kelas praktikum selesai.
Tanpa basa-basi, saya ke kantin untuk makan. Recharge energy buat pulang kampus maksudnya, walaupun saat itu saya telepon orang rumah untuk jemput saya ke kampus.
Sampai di rumah, Momi belum pulang dan rasanya udah nggak karuan. Rasanya dingin tapi suhu badan saya panas. Sempat nangis, karena nggak tahan. Malam itu juga saya ke dokter diantar Momi. Dokter bilang sih radang tenggorokan dan obatnya ada empat macam dengan warna beda dan besar-besar. Rasanya tuh kenyang banget lho minumin obat segitu. Jadi, mendingan nggak usah sakit aja kan ya?
Gara-gara sakit ini pula sukses besar bikin saya nggak kuliah satu hari dan gak ngajar pula. What a free Friday..
Free tapi unhappy sama juga boong sih hahaha..
Sabtu ini masih lemes-lemes, ditelepon ada jadwal ngajar jam 10. Apa boleh buat saya pun mengiyakan, karena saya tahu anak kelas 12 persiapan untuk UN dan nggak ada guru pengganti. Siap-siap dan rapi-rapi tapi memang masih lemes beneran tadi, dan akhirnya telat walaupun sudah diantar.
Jadi, agak merasa bersalah.
Ada sesuatu yang menjadikan saya telat tadi.
#YourHealthYourWealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?