Pada hari Senin, 16 April lalu, aku seperti biasa pulang kampus menggunakan bus Transjakarta, atau yang biasa disebut busway. Ketika telah tiba di halte matraman 1 untuk transit, aku melihat ada bapak-bapak tua (manula) yang juga sedang menunggu bus di arah yang sama denganku.
Antrian saat itu cukup panjang sehingga menempatkan aku yang kala itu baru datang di antrian belakang. Sedangkan manula yang aku lihat itu ada di barisan depan. Manula tersebut terlihat sudah lemah, renta, dan sepertinya memiliki parkinson (re: penyakit saraf yang biasanya menyerang orang lanjut usia, yang ditandai dengan bergetar/ gemetarnya anggota tubuh tanpa sadar).
Aku jadi teringat kakekku yang telah meniggal setahun yang lalu. Meskipun tidak berperawakan yang sama, namun sosok manula itu telah mengingatkanku akan kakekku.
Setiap ada bus yang datang, manula itu langsung bergegas dengan pergerakkannya yang lambat, tapi alhasil manula itu gagal mendapatkan bus, karena kalah balap dengan penumpang lain. Di halte matraman satu sebenarnya terdapat satu pintu antrian khusus manula, ibu hamil, dan difable, tapi entah mengapa manula itu tidak mengantri di antrian khusus. Sedangkan para pengantri yang lain acuh tak acuh.
Aku yang mengamati kejadian itu dari antrian belakang, langsung mendekati mbak petugas busway di pintu antrian khusus.
"Maaf mbak, di sebelah sana, di antrian umum, ada manula yang ingin naik busway perlu bantuan" kataku sambil menunjuk ke arah kakek itu.
Namun si mbak malah menjawab berputar-putar, dan juga bertanya kepadaku kemana manula itu hendak berpergian. Manurutku pertanyaan tersebut tidak penting ditanyakan. Yang penting di garis bawahi adalah manula yang butuh dibantu pergerakkannya. Sampai akhirnya karena lama bertindak, manula tersebut telah naik busway dengan langkah yang lambat.
Individualisme masyarakat dan juga petugas sarana publik sekarang semakin menjadi-jadi. Manula juga seakan tidak diperhitungkan lagi keberadaannya di lingkungan masyarakat. Perlakuan tersebut hanya membuat manula semakin menua sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?