Selasa, Februari 21, 2012

Relevansi Bidang Psikologi Perkembangan dengan Keilmuan MIPA (Kimia)



Ilmu psikologi perkembangan diasumsikan secara singkat sebagai ilmu yang mempelajari tentang tumbuh kembangnya kejiwaan seorang individu dalam tiap-tiap fase hidupnya. Tentunya definisi ini belum mutlak, masih ada definisi lain menurut para ahli. Psikologi perkembangan berisi tentang perilaku-perilaku yang seharusnya terjadi pada tiap rentang waktu kehidupan manusia. Rentang waktu tersebut meliputi; pranatal, bayi baru lahir, bayi, kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, puber, remaja, dewasa awal, dewasa pertengahan, dan lanjut usia.

Psikologi perkembangan sangat erat hubungannya dengan segala aktivitas kita di kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan tentu ada interaksi dua arah antara pendidik dan peserta didik. Interaksi tersebut digunakan seorang pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Begitu juga seorang peserta didik, melakukan interaksi kepada gurunya agar materinya terserap dengan efektif, dan juga menambah hubungan emosional antara guru dan murid. Psikologi perkembangan dan bidang pendidikan penting adanya, agar peserta didik nyaman berada dalam lingkungannya, dan juga nyaman dalam proses belajar.

Seperti kita tahu rumpun pelajaran MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), sering menjadi momok tersendiri bagi pelajar. Contohnya pelajaran kimia, yang bagi sebagian orang menganggap pelajaran ini sulit karena harus menghafal sekaligus menghitung. Nah, itu dia peran ilmu psikologi perkembangan, mencari selah dimana sebuah materi kimia yang semula sulit dicerna menjadi dapat dimengerti dengan mudah. Namun, yang jadi masalah adalah bagaimana caranya membuat kimia itu menarik dan mudah dengan ‘bantuan’ ilmu psikologi perkembangan.

Telah diutarakan di awal paragraf, bahwa psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuh kembangnya kejiwaan seorang individu dalam tiap-tiap fase hidupnya. Untuk itu perlu adanya kreatifitas pendidik atau guru untuk menyelami pola prilaku peserta didik pada fasenya tersebut. Sifat kreatifitas inilah yang menuntut guru untuk tidak pasif dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Guru dituntut pula untuk menjadi komunikatif.

Penyampaian materi melalui metode-metode tertentu sangat disarankan dalam hal ini. Seperti halnya membuat suatu kuis cepat tepat kimia, menghafal rumus kimia dengan jembatan keledai, atau bahkan mengemas hafalan-hafalan kimia menjadi suatu lagu yang tentunya mudah diserap oleh murid. Ada banyak cara kreatif untuk menyukai pelajaran yang menjadi ‘mimpi buruk’ bagi anak didik. Kuncinya adalah jangan pernah memberi kesan negatif pada peserta didik akan pelajaran kimia, agar peserta didik pun tidak mempunyai mindset “saya tidak bisa” atau “kimia susah”. Rata-rata siswa memberi penilaian pada bahasa tubuh gurunya di awal pertemuan. Oleh sebab itu pendidik harus mengemas kesan pertama mereka kepada anak didik dengan cara yang menyenangkan.


Berikut beberapa contoh barang-barang yang ada di kehidupan sehari-hari kita dan dapat diselipkan pelajaran kimia

Kaos kaki dengan tabel periodik

Chemistry Trumps Top Card Game 

Chemistri mug


Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas psikologi perkembangan.


Sumber gambar: http://www.webelements.com/

2 komentar:

  1. Akan lebih sempurna, manakala dideskripsikan. Implementasinya dalam proses pembelajaran. Apakah Ananda setuju?

    BalasHapus
  2. Iya pak, saya juga merasa kurang menjelaskan proses pengimplementasiannya. Berhubung pada saat diinstruksikannya tugas ini,tulisan hanya diperbolehkan satu lembar kertas A4.

    Mungkin saya akan tambahkan, pada postingan berikutnya..

    Terima kasih sarannya ya pak Gede.. salam untuk keluarga di bali,semoga sehat selalu, agar dapat terus memberikan sumbangsih bagi negeri.

    BalasHapus

Any comments?