Seperti janji gue sebelumnya, gue akan bercerita tentang apa aja yang gue dapet beberapa hari ini. Banyak hal menarik yang pasti. Kuliah itu bikin pikiran lo semakin terbuka,semakin tau kalo dunia itu sebenarnya kaya apa. Hari Kamis lalu tanggal 29 Sept '11 kegiatan perkuliahan cukup menyenangkan. I mean, the topics. not the environment.
Pagi hari dimulai dengan kuliah umum yang diikutin sama seluruh jurusan di fakultas gue. Kuliah umum itu lebih kaya seminar atau diskusi kolosal lah bagi kalian yang belum tau. Narasumbernya cukup berkompeten untuk membahas materinya, cuma gue rasa waktunya kurang. Judulnya itu kemaren MEMBANGUN LOGIKA BERPIKIR DAN KARAKTER MAHASISWA, kurang lebih kaya gitu. Intinya, kita sebagai mahasiswa, kaum-kaum pengkritisi negara, yang suka demo, yang suka pada protes sama pelaksanaan negara (tapi dirinya belom bener), itu, harus kritis dengan logika. Dan logika harus sejalan dengan hukum. Hukum apapun itu. Hukum alam kah, negara kah dll. Kebanyakan dari kita menglogikan sesuatu dari premis-premis, padahal premis tersebut tidak sesuai dengan hukum.
Contoh: jika A sama dengan B
jika A sama dengan C
maka logika berkata B sama dengan C. SETUJU???
lalu,
premis 1: semua hewan mati
premis 2: ayam mati
dan kesimpulannya, ayam adalah hewan toh?? SETUJU???
TAPI, KALO BEGINI...
premis 1: monyet suka pisang
premis 2: pak Rt suka pisang
Apakah kesimpulannya, pak Rt adalah monyet??
Bukan kan!!
Nah itu tadi yang dinamakan logika yang sesuai hukum (alam). Apakah pak Rt itu monyet? bukan kan.. pak Rt manusian. Berlogika dan menarik kesimpulan yang dimaksud disini bukan kaya kita ngerjain soal TPA (Tes Potensi Akademik) yang soalnya berupa premis-premis terus di kerjain menurut rumus logika matematika. BUKAN.
Pengaplikasian logika berpikir ini bersifat continue, maksudnya selama kita hidup, selagi kita bisa berpikir, kita harus berlogika sesuai hukum. Sayangnya sekarang ini banyak orang yang picik, pendek berpikir, serta cepat mencerna informasi atau bahkan ilmu dari luar. Sekalipun itu logika, kita harus liat juga dari segi hukum (segala aspek hukum), apakah itu benar atau tidak. Pengsalah artian inilah yang akhirnya berujung pada mudahnya mahasiswa sekarang disusupi oleh kepentingan lain dari kelompok tertentu yang bertujuan untuk merusak negara Indonesia. Doktrin sesat, aliran keras, kelompok pembangkang dan sejenisnya.
Coba deh open minded. Pandang segala hal dari berbagai sisi. Jangan mengambil kesimpulan dari satu sampel. Gue agak prihatin ya, dengan contoh berikut:
"Beberapa temen gue di kampus mengira gue bukan muslim, hanya karena penampilan gue dan nama gue yang tidak ada unsur islamnya. "
Sama halnya dengan,
"Hati-hati sama orang yang berjenggot dan pake celana ngatung atau cungklang, biasanya teroris!"
Kata-kata 'biasanya' itu yang membuat kita membuat kesimpulan pendek. Terus harusnya gimana?
O P E N M I N D E D dan K R I T I S
KRITIS. Selalu tanya, tentang ilmu baru yang kita dapat, selalu punya rasa penasaran, dan juga jangan pernah puas sama teori-teori yang kita dapat. Dan inget! jangan pernah stuck di satu teori karena kita harus bersikap sesuai hukum. Berpikir dengan logika, rasional, sesuai hukum dan selalu kritis.
Okey, itu tadi hal-hal yang gue dapetin dari kuliah umum kemarin dan semoga bermanfaat buat kalian..
Hmm, mungkin gue melupakan satu hal. Pada hari itu gue melontarkan pertanyaan ke narasumber. Begini intinya,
Kita tau penyusupan doktrin atau paham ekstrem yang di luar ideologi bangsa sedang marak, tapi penyusupan ideologi itu pada kenyataannya bukan hanya dilakukan melalui teori-teori melainkan juga dengaan melakukan hal yang diluar logika, seperti hipnotis atau sejenisnya yang membuat korban tidak sadarkan diri dalam beberapa waktu. Bagaimana dengan hal yang di luar logika???
Untuk flash back sedikit, ini contoh kasusnya click here atau bisa dilihat kasus sejenisnya click here. Udah diliat? Ya, itu maksud gue. Apakah cara itu masuk logika?
Tapi jawaban si narasumber yang udah Professor itu kurang memuaskan hati. Dia gak percaya hipnotis kayanya. Soalnya dia jawab, hal itu bukan merupakan hipnotis. lho?? cckckck..
----Kuliah umum selesai----
Siangnya gue belajar pengantar ilmu pendidikan, pokok ngebahas segala hal tentang pendidikan yang baik dan yang seharusnya dijalani di Indonesia. Pas bahas masalah hakekat manusia, gue pernah melontarkan pertanyaan ke penyaji, bagaimana hakekat manusia trangender?, intinya sih kaya gitu, tapi gue nanya nya agak muter muter waktu itu, karena spontan belum disusun sedemikian rupa itu pertanyaannya.hahaha
Dan ketika diskusi udah di handle dosen, trus dosen gue bilang kalo semua manusia itu sama hak dan sama. Semua normal. Cuma selama ini yang jadi parameter normal itu adalah mayoritas.
Yang satu ini adalah kurva normal versi dosen gue ;
Sedikit penjelasan dari kurva di atas, yaitu ketika jumlah populasi sedikit maka dikatakan tidak normal.
Kabanyakan orang terlahir lengkap segala inderanya, ada lima. Namun, ketika sebagian kecil orang terlahir tidak lengkap, maka orang tersebut dikatakan tidak normal. Padahal semua manusia sama. Ngerti kan maksud gue??
Last words are .. THE END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?