Sabtu, Mei 24, 2014

Tidurlah

Aku terjaga pagi ini. Melihatmu di sampingku dan menatapmu dalam-dalam. Tidurmu nyenyak dan aku tersenyum. Aku tahu kau jarang sekali bisa tidur senyenyak ini. Pekerjaan di luar sana membuatmu berpikir, berpikir, dan berpikir terus. Otak dan tubuhmu nonstop kau gunakan.

Aku tak tahu, apakah kau pernah merasa kasihan terhadap tubuhmu sendiri?

Kau yang sering aku ingatkan untuk makan pagi, siang, dan malam, mungkin bosan. Mungkin kau kira aku menganggapmu seperti anak kecil yang semua kegiatannya harus diperintah dulu. Maaf. Aku hanya takut, tubuh yang seperti mesin itu tiba-tiba 'error'. Aku takut kamu kelelahan kemudian sakit.

Pagi ini, aku akan membiarkanmu tidur pulas. Aku akan membelai rambutmu dan memeluk tubuhmu. Sampai utang-utang tidurmu kemarin lunas. Sampai kau terbangun sendiri dan merasakan semua lelah itu hilang. Sampai kau menanyakan sarapan padaku lalu kita menyantap sarapan kita bersama.

Hari ini aku tidak akan membiarkanmu berkegiatan. Aku akan melarangmu walau kau akan marah-marah padaku. Aku akan membiarkanmu merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan balon. Kemudian aku akan tertawa melihatmu cemberut.

Dan ini hanya akan terjadi hari ini.

Satu hari saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Any comments?