Sekian lama saya tidak menyentuh blog sama sekali. Kangen banget.
Belakangan ini saya lebih sering menulis di jurnal pribadi. Saya menuangkan hari-hari saya dalam buku yang besarnya kurang lebih 20cm x 25cm. Halamannya putih tanpa ada garis apapun. Bukan diary book, karena saya tidak menganggapnya begitu. Buku itu tidak dapat digerendel maupun dikunci layaknya buku harian. Saya menyebutnya buku puisi. Isinya puisi saya sejak bulan Juni lalu. Ada beberapa alasan mengapa saya memilih untuk menulis diam-diam di buku. Bukan karena blog tidak lagi menyenangkan. Bukan.
Ada kenyamanan di kala saya menulis di atas kertas putih. Kadang bisa saya sisipkan gambar, coretan, atau apapun itu. Saya juga bisa menuliskan surat cinta saya diam-diam. Kalau ditanya, untuk cinta yang mana? Jawabannya banyak. Cinta tidak selamanya untuk kekasih kan?
Menulis di buku puisi itu lebih menenangkan hati. Kalau saya ingin sembarang mengoceh pun tidak ada yang komentar. Bebas. Kalau kamu mau lihat juga boleh, kan bebas.. hahaha.. Apa yang terpikir saat itu, bisa saya tulis seketika. Dan tentunya pakai tulisan tangan saya langsung. Terlihat autentik bukan? :p
Kadang saya menyayangkan ketidakproduktifan saya selama beberapa bulan ini. Menulis tersendat, menggambar libur. Lalu saya ke mana? Haha..
Ke mana-mana.
Ada banyak serpihan-serpihan kegiatan yang tidak terduga di luar sana.
Ada banyak pusat perhatian baru di dunia saya. :3
Karena dunia sayalebih luas dari yang dibayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any comments?