Masih di hari Minggu, 29 April. Sore-sore ada seorang kurir datang kerumah. Seperti biasanya, kalau ada orang asing datang aku enggan menyambutnya. Takut. Lalu Mama dengan sigap menghampiri kurir itu sambil berkata "Ada apa mas?".
Lalu kurir itu pun menjawab, "Ini Bu, tolong ditanda tangani, ada kiriman paket". Mama mengambil kertas tanda bukti pengiriman paket, sambil membawanya ke ruang tamu, dan membaca nama sang pengirim. Rupanya sang pengirim tidak Mama kenal sama sekali. Namun, alamat rumah, nama yang dikirim, dan nomer telepon yang dituju benar. Sangat benar.
Kurir itu meninggalkan rumahku.
Dengan rasa penasaran, dan sangat penasaran (khususnya aku), kami melihat-lihat kiriman paket itu. Wujudnya kira-kira sebesar kardus kotak pizza tetapi berbentuk persegi panjang. Paket itu ditujukan kepada Mama, dengan menyebutkan nama Mama dengan sebutan "Tante". Aku makin heran. Siapakah nama pengirim yang ada di stiker kardus itu. Apakah aku pernah mengenalnya? Ataukah Mamaku mengenalnya? Tidak. Aku angkat kardus itu. Ringan sekali. Tidak ada tanda-tanda berisi logam atau bahkan bom. Tiba-tiba aku teringat akan kasus bom buku.
| Paket misterius tak jelas siapa pengirimnya |
Mamaku membuka paket itu perlahan. Isinya adalah sebuah barang, berwarna hijau kesukaanku. Barang itu sangat jauh dengan selera Mama. Lebih cenderung ke selera anak muda. Mamaku bilang, "Cin itu buat kamu kali, kan ada ijo ijo nyaa.." Aku makin dibuat pusing.
Saat itu aku sempat update twitter, dengan menuliskan bahwa aku mendapat kiriman paket misterius. Dan beragam saja responnya. Ada yang mengatakan secret admirer (re: pengagum rahasia), ada yang bilang fans aku dan macam-macam.
Sayangnya Mama tidak mau mencari tahu siapa pengirim tersebut lewat nomer telepon perusahaan jasa pengiriman barang itu. Mungkin karena Mama sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya saat itu.
Dan aku, tetap penasaran sampai paket itu terungkap siapa pengirimnya....
Isinya apa emang ? #penasaran
BalasHapus@widikrisna: Tas wid.. tapi tas rakitan gituuu haha unyuuu
BalasHapus