Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI

              Banyak hal yang ingin saya tuangkan dalam tulisan ini terkait ‘Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI'. Mengingat masalah di negeri kita sangatlah pelik. Andai saya menjadi anggota DPD RI, pertama saya ingin membangun image positif masyarakat terhadap anggota DPD RI. Seperti kita tahu, selama ini image pejabat di mata publik selalu buruk. Image positif tersebut, saya bangun lewat interaksi sosial pada masyarakat. Turun ke lapangan, mengenali, dan menyelami pola karakter masyarakat. Dari sana lalu saya akan bangun pola aspirasi yang lebih ‘bersahabat’, dengan berbicara langsung pada rakyat. Dengan itu, tugas DPD sebagai Dewan Perwakilan Daerah dapat berjalan lebih efektif.

                Anggota DPD RI juga tidak hanya menyalurkan aspirasi,tetapi juga mengusahakan semaksimal mungkin agar aspirasi tersebut didengar dan dilaksanakan. Hal-hal yang menjadi pusat perhatian saya nantinya-jika menjadi anggota DPD RI adalah masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, dan persatuan NKRI. Mengapa? Karena menurut saya, kelima aspek tersebut merupakan aspek dasar yang sangat penting bagi kelangsungan negara Indonesia.

                Pendidikan formal yang selama ini diwajibkan selama sembilan tahun, belum terlaksana dengan baik di daerah-daerah pelosok. Bagaimana bisa tercipta generasi muda yang berpotensi, kalau potensinya tersebut tidak didukung dengan adanya sarana pendidikan yang baik dari pemerintah. Maka dari itu pembangunan sekolah yang layak perlu ditingkatkan di daerah terpencil.

                Lalu dari segi kesehatan,masih banyak angka kematian pada ibu melahirkan. Hal ini disebabkan oleh sarana dan tenaga kerja kesehatan yang masih kurang dan tidak merata. Tidak hanya angka kematian pada ibu melahirkan, tetapi juga angka wabah penyakit yang berpotensi mematikan, seperti malaria, demam berdarah maupun HIV dan AIDS. Oleh karena itu sangat diperlukan pemerataan sarana kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, puskesmas keliling dan rumah sakit.

                Peningkatan sumber daya manusia dalam aspek ekonomi juga harus dan wajib ditingkatkan. Kemandirian ekonomi pada masyarakat daerah perlu dilatih. Seperti halnya mengoptimalkan rasa kreatifitas masyarakat setempat dalam membuat produk kerajinan, cinderamata, dsb. Pembangunan tempat wisata setempat yang menjadikan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Sehingga tingkat kemiskinan di daerah tersebut berkurang dan juga melatih daya saing masyarakat di dunia industri kreatif.

                Indonesia sebagai negara yang kaya akan suku budaya dan bahasa, akhir-akhir ini rentan dengan isu perebutan budaya oleh negara lain. Menurut saya hal ini disebabkan oleh keapatisan masyarakat akan budaya yang mereka miliki. Perlunya kesadaran masayarakat akan budaya yang mereka miliki agar dilestarikan dan dijaga keberadaannya agar tidak direbut negara lain. Mengingat  kebudayaan yang kita miliki juga termasuk dalam potensi pariwisata setempat, yang artinya potensi ekonomi juga untuk negara Indonesia.

                Terakhir yang saya jadikan perhatian utama adalah masalah persatuan bangsa. Indonesia yang pada hakikatnya adalah negara kepulauan, sungguhlah rentan akan isu perpecahan. Gerakan separatis dan kelompok sekuler sering terdengar di telinga kita. Oleh karena itu, menyadarkan masyarakat akan pentingnya membangun rasa kepedulian pada kesatuan negara kita adalah penting sifatnya. Bayangkan bila kelompok pemecah negara itu telah menyusup ke lebih dari sebagian negara kita, mau jadi apa bangsa ini?

Sebagai anggota DPD RI, untuk mewujudkan hal-hal diatas, saya akan menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Pada dasarnya yang diperlukan adalah kerjasama antar elemen masyarakat dengan pemerintah, agar tercipta Indonesia yang maju dan sejahtera.